Laman

Minggu, 27 Mei 2012

NASEEM II ( dalam hidup perubahan selalu ada )



Naseem memang tetap Naseem, bukan Naseem kalau sikap dan tingkah lakunya tak memicu pro dan kontra. Dimanapun Naseem berada selalu jadi perhatian pro atau kontra selalu ada, entah karena dia salah atau memang cara pandangnya yang berbeda. Yang jelas Naseem tak pernag punya niat negatif.  Naseem hanya ingin hidupnya berguna bagi dirinya dan orang lain.
Saat hidup di panti asuhan Naseem pernah bertingkah agak melenceng, tiap hari kegiatannya bermain kartu dan main catur, atau sejenisnya. Naseem mulai jarang mengaji, Naseem lbih memilih bermain dan berteman dengan anak2 jalanan, bahkan para perampok atau penyamun, atau sejenisnya.
Suatu hari, Naseem ditegur oleh salah seorang temannya dengan nada agak sedikit marah.
Yitno : kang ... sampean ini maunya apa ??
Naseem : apa maksudmu Yit ??
Yitno : sudah tau ini tempat mengaji kok malah sampean buat main kartu dan catur. Kang Naseem harus sadar bahwa ini Yayasan kang ...bukan sarang penjahat, aku muak melihat teman2 kang Naseem yang hidupnya tak jelas itu.
Naseem : hahaha ..... yitno .... Yitno ... itu to maksudmu ,,, kelakuanku ini mungkin salah juga mungkin benar Yit.
Yitno : Benar dari segi mana kang, wong sudah jelas melanggar aturan kok mungkin benar.
Naseem : hahaha santai Yit jangan emosi sebelum aku jelaskan apa yang aku lakukan, aku ingin bertanya, kira2 kalau mencuci pakaian itu pakaian yang kotor atau pakaian yang bersih ??
Yitno : apa hubungannya dengan pakaian kang ??
Naseem : jawab dulu Yit, baru aku jelaskan...
Yitno : ya jelas pakaian yang kotor to kang ...
Naseem : hahaha bagus hebat, super cerdas
Yitno : maksudnya kang ??
Naseem : jawabanmu sangat tepat, seharusnya kamu juga paham denagn maksud dan tujuanku mengumpulkan anak2 jalanan yang kau anggap penjahat. Aku sengaja mengajak anak2 jalanan kesini agar mereka tau dan sadar, sedangkan main kartu atau catur itu hanyalah sebagai umpan agar mereka betah disini, aku sangat yakin cepat atau lambat mereka pasti sadar sebab perubahan itu pasti ada. Yang jelas aku prihatin dengan kehidupan mereka yang sangat gelap. Kalau kita tak mau bertemu mereka lalu siapa yang akan mengarahkan hidup mereka, jadi apa yang aku lakukan saat ini adalah ; aku hanya ingin mencuci pakaian2 kotor, dan yang aku lakukan saat ini pun mencontoh para ulama’2 terdahulu dala menyiarkan agama. Semoga apa yang aku lakukan saat ini ada gunanya. Dan kalau kamu kurang suka dengan caraku yang ini tolong kamu bantu aku cari cara yang lain.
Yitno : oh begitu to kang. Seandainya mereka diajak mengaji kang Naseem setuju atau tidak ??
tunggu mereka benar2 sadar dan dengan sendirinya mereka mau belajar mengaji.
Yitno : ya sudah kang ... aku mohon maaf atas kebodohanku ini ...
Naseem : hahaha. . .  gak papa kok Yit , aku sudah siap di protes dan di caci. Perlu kamu ingat Yit ; Rosululloh di utus ke bumi ini hanya untuk menyempurnakan akhlak. “ akhlak adalah penyesuaian diri “ tolong kata2 ini dipelajari lebih dalam.
Dan memang benar apa yang dikatakan Naseem, tak lebih dari 6 bulan, mereka sudah banyak yang sadar dan mau belajar menaji. Mereka semua mau bertaubat dari kelakuannya ang salah. Bahkan beberapa dari mereka ada yang bisa membalikkan fakta. Saat sebelum berteman dengan Naseem,dia dikenal sebagai pengacau keamanan tetapi setelah berteman dengan Naseem dia menjadi tokoh masyarakat yang santun dan suka menolong. Dia bisa menghapus semua masa kelamnya. Dia bisa menjadi teladan hidup
DALAM HIDUP,
PERUBAHAN SELALU ADA
YANG KAYA BELUM TENTU SELAMANYA KAYA
YANG MISKIN BELUM TENTU SELAMANYA MISKIN
YANG BAIK BELUM TENTU SELAMANYA BAIK
YANG JAHAT BELUM TENTU SELAMANYA JAHAT
Kita harus bisa saling menghargai tanpa terkecuali. Selagi masih diberi kesempatan hidup,kita harus memanfaatkan sebaik mungkin, kita harus berusah baik dengan siapapun, sebab kita tak tau bagaimana hidup kita dan hidup mereka di hari esok. Jangan pernah sekalipun membenci mereka yang salah, sebab mereka tak selamanya salah, dan kita juga belum tentu selalu benar.



Kamis, 24 Mei 2012

Naseem.1 {Dongeng}


NASEEM I ( dibalik kebingungan ada senyum yang manis)


Naseem baru saja pulang dari jamaaah shalat jum’at, semua teman2nya sudah tidur untuk istirahat siang, tapi Naseem sulit untuk pejamkan mata, Naseem sangat gelisah karena dia bertanggung jawab dengan segala urusan panti asuhan, sedangkan hari itu kebutuhan dapur panti sudah habis dan hari itu juga ada acara rutinan yang diikuti oleh bapak2 dan ibu2 dari luar panti,
Naseem terus memutar otak untuk mencari jalan keluar, Naseem benar2 bingung karena dia belum juga menemukan titik terang hingga terdengar suara adzan ashar. Naseem baru menemukan sebuah ide, walau ide itu hanyalah sebuah pemikiran jalan pintas. Naseem pun segera bangkit dari lamunannya. Dia mengajak yahya untuk cari pinjaman uang ke salah seorang saudara Yahya yang kos di Rungkut.
Naseem : Yahya . . . kira2 aku pinjam uang saudaramu yang di Runkut gak papa ta ??
Yahya  : gak apa2 kang tapi kita kesana naik apa ??
Naseem : kita pinjam moror kang Brahim.
Yahya : hehehe . . . iya gak apa2 kang, tapi aku khawatir motornya mogok di jalan, karena motor      kang  Brahim sudah sangat tua kang  . . . ???
Naseem : hahaha . . . itu urusan belakang  . . . .
Dengan mengendarai motor butut milik kang Brahim, Naseem dan Yahya berangkat ke Rungkut. Memang dasar sial yang tak kenal rasa kasihan, di tengah2 perjalanan, motornya benar2 mogok dan tak bisa dibenahi.
Yahya : hahaha . . . ini bagaimana kang ??
Naseem : hahaha . . . kok apes yo . . . kita kerumah Umar saja ya , , kita pinjam motornya Umar.
Naseem pun segera melangkah pergi kerumah Umar dengan membawa motor yang mogok dan diikuti Yahya dari balakang, padahal rumah Umar lumayan jauh sekitar 30 menit berjalan, Naseem dan Yahya sampai dirumah Umar.
Naseem : assalamu’alaikum . . .
Umar : wa’alaikumsalam . . . hehe darimana kang ??
Naseem hanya tersenyum,lalu menceritakan apa yang telah dialaminya, Umar pun hanya senyum.
Umar : ya sudah . . . pakai motor ku saja kang, tapi mtornya masih dibawa kakakku pergi.
Naseem : kira2 lama apa gak ya kang ??
Umar : santai saja kang, sebentar lagi kakakku pulang kok.
Umar pun mengajak Naseem masuk rumah dan ngobrol yang tak jelas judulnya. Hingga tak terasa adzan maghrib sudah menggema dan kakaknya Umar belum juga pulang.
Naseem : kang, aku pulang saja ya ...
Umar : lho ... kenapa ?
Naseem : hari sudah maghrib kang, percuma aku pinjam motor, acara rutin mungkin juga sudah selesai, semoga saja ada yang lagi dermawan.
Umar : hahaha . . . kang . . . kang . . .ma’afkan aku kang, aku tak bisa bantu.
Naseem : hahaha , , , gak apa2 kang . . . santai saja ,,, aku pulang kang , , Assalamu’alaikum ,,,
Umar : Wa’alaikumsalam ....
Naseem dan Yahya segera pergi meninggalkan rumah Umar, berjalan kaki sambil menuntun motor yang mogok. Naseem dan Yahya terus berfikir mencari jalan keluar. Setelah sampai di dekat panti, Naseem menyuryh Yahya untuk pulang ke panti terlebih dahulu.
Naseem : Yahya . . . kamu pulang duluan ya ,,,
Yahya : sampean mau kemana kang ... ??
Naseem : aku mau mampir kerumah p.haji, sekalian mengembalikan motor kang Brahim. Tolong sampaikan ma’afku pada bapak2 dan ibu2. Kamu bilang kalau aku masih ada urusan, aku sebentar lagi akan pulang.
Tanpa banyak bicara,Yahya segera masuk ke panti asuhan, sedangkan Naseem pergi ke rumah p.haji sekalian mengembalikan mortor kang Brahim. Setelah urusan dengan kang Brahim selesai, Naseem segera masuk ke rumah p.haji yang sudah di anggap bapaknya sendiri. di rumah p.haji, Naseem hanya duduk termenung di ruang keluarga. Tiba2 Naseem dikejutkan oleh suara bu haji
b.haji : Naseem kenapa kamu kok melamun . .  sudah makan apa belum ??
Naseem : oh bu haji, nggak kok bu, saya gak melamun, saya Cuma mikir.
b.haji : mikir apa to seem . .  Naseem . . .
Naseem : bu,saya boleh pinjam telponnya ??
b.haji : silahkan pakai saja , , , mau telpon siapa ??
Naseem : Mau telpon anak2 di panti bu.
Naseem segera menelepon temannya yang sekarang berada di panti. Begitu diangkat, Naseem benar2 terkejut, karena suara dari telepon itu bukan teman yang di panti, melainkan teman dari luar surabay. Dengan tertawa lepas, Naseem menanyakan acar rutin, dan ternyata acaranya libu, bapak2 dan ibu2 tak ada yang hadir. Naseen segera menutup telfon tanpa salam dan mohon pamit ke bu haji. Naseem segera bergegas pulang ke panti.
Naseem : Assalamu’alaikum ...
Teman : Wa’alaikumsalam ... dari mana saja kang ... aku sudah lebih dari dua jam menunggumu.
Naseem : hahaha . . . kayak gak kenal Naseem saja sampean itu kang ... aku dari mencari sesuatu yang hingga saat ini belum aku dapat.
Teman : hahaha ... aku tau .. pasti cari uang. Tenang saja kang, aku kesini mengantarkan uang untuk sampean.
Naseem : hahaha ... tau saja sampean kang ... uang apa kang ... dan dari siapa kang ??
Teman : uang dari panti pusat, buat kebutuhan panti disini, tapi nggak banyak kang, Cuma Rp.150.000 saja.
Naseem : alhamdulillah ... lumayan cukup kan.
Naseem pun terus bercengkerama dengan temannya hingga selesai adzan isya’ dan teman Naseem segera mohon diri, karena takut kemalaman di jalan.
Selepas jama’ah sholat isya’ teman2 Naseem semua mengaji, sedangkan Naseem pergi kerumah p.haji lagi karena setiap  selesai sholat isya’ Naseem mengaji berdua dengan p.haji. Dengan langakah sedikit semangat, Naseem berangkat kerumah p.haji. tapi baru keluar gerbang, Naseem dipanggil oleh seseorang yang sudah sangat akrab dengannya.
Budi : Assalamu’alaikum ...
Naseem : Wa’alaikumsalam ... hei mas Budidarimana mas Bud.
Budi : dari rumah mau kesini kang.
Naseem : kok tumben ... ada perlu atau sekedar maen kang ??
Budi : ada perlu, juga sekedar maen ..
Naseem : perlu apa kang ??
Budi : ini kang ada sedikit rezeki ,, kata teman2,sampean lagi butuh duit.
Naseem : ah ... nggak kok mas Bud,siapa yang bilang ?? au ada uang kok ..
Budi : ya, syukur kalo sampean uda punya uang. Tapi saya kesini hanya ingin mengantarkan uang ini ... nggak banyak kok kang ,,,, Cuma 100 ribu rupiah.
Naseem : nggak usah mas Bud, uangnya buat mas Budi aja ..
Budi : hahaha . .  kang  . . . kang . .  sampean itu aneh, wong dikasih uang kok nggak mau ... ini kang sampean ambil dan sekalian aku mohon do’a restu.
Naseem : lho mas Budi mau kemana ??
Budi : aku mau jalan kaki ke makam wali songo kang ..
Naseem : alhamdulillah ... ya mas Bud semoga perjalanan lancar dan selamat.
Budi : amiinnn aku berangkat kang ... Assalamu’alaikum ...
Naseem : wa’alaikumsalam ...
Naseem hanya berdiri mematung melihat langkah Budi. Setelah Budi melewati gang, Naseem meneruskan perjalanannya ke rumah p.haji. Sekitar 30 menit Naseem mengaji  berdua dengan pak haji, pak haji menyuruh Naseem untuk berhenti.
Pak haji : Naseem ... tolong kamu bersihkan rokok yang berserakan di lantai itu.
Naseem pun segera mengumpulkan rokok2 tersebut untuk dibawa pulang. Setelah membersihkan rokok, pak haji menyuruh Naseem membuka laci.
Pak haji : Naseem tolong kamu buka laci yang paling atas,disitu ada uang, kamu ambil satu lembar saja buat jajan.
Dengan senang hati dan tanpa bicara, Naseem segera membuka laci, ternyata didalam laci itu terdapat uang ratusan lembar uang pecahan seratus ribu, Naseem pun mengambil selembar sesuai perintah pak haji.
Naseem : terimakasih pak haji .
Pak haji : ya sama2.
Setelah ngobrol sebentar dengan pa haji, Naseem segera mohon pamit pulang. Selama perjalanan pulang dari rumah pak haji, Naseem berkata dalam hati :
Hidup memang penuh misteri, sangat sulit untuk ditebak,
Setiap masalah pasti ada jawaban, asalkan kita yakin atas kuasa Allah, kita pasti bisa menjawabnya
Memang hadirnya lebaran itu setelah berpuasa
Kebahagiaan itu selalu berpijak pada kesengsaraan
Sungguh Allah itu Maha Murah, maha kasih,maha sayang
Di balik duka ada tawa
Dibalik derita ada bahagia
Dibalik kebingungan ada senyum yang manis
Yakinlah bahwa Allah telah memberi yang terbaik buat anda